4. Bereaksi Negatif Terhadap Kritik
Anak dengan sifat narsistik sangat sensitif terhadap kritik, bahkan kritik yang membangun sekalipun. Mereka mungkin bereaksi dengan marah, defensif, atau bahkan menyalahkan orang lain ketika dikoreksi. Mereka mungkin merasa harga diri mereka terancam oleh kritik dan berusaha untuk mempertahankan citra diri mereka yang sempurna. Hal ini bisa membuat mereka sulit belajar dari kesalahan dan berkembang.
5. Memanfaatkan Orang Lain untuk Keuntungan Pribadi
Anak dengan kecenderungan narsistik mungkin menggunakan orang lain untuk mencapai tujuan mereka sendiri tanpa mempertimbangkan perasaan atau kebutuhan orang tersebut. Mereka mungkin bersikap manis atau menawan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, tetapi kemudian mengabaikan orang tersebut setelah kebutuhan mereka terpenuhi. Perilaku ini bisa terlihat dalam hubungan pertemanan mereka, di mana mereka mungkin hanya berteman dengan anak-anak yang populer atau memiliki sesuatu yang mereka inginkan.
6. Merasa Berhak Mendapatkan Segalanya
Anak dengan sifat narsistik mungkin memiliki rasa memiliki yang kuat dan merasa bahwa mereka berhak mendapatkan apa pun yang mereka inginkan, tanpa harus berusaha atau mempertimbangkan orang lain. Mereka mungkin marah atau frustrasi jika keinginan mereka tidak segera dipenuhi. Mereka mungkin juga memiliki harapan yang tidak realistis tentang apa yang orang lain harus lakukan untuk mereka.
7. Sering Berbohong atau Melebih-lebihkan
Untuk mempertahankan citra diri mereka yang hebat, anak dengan sifat narsistik mungkin sering berbohong atau melebih-lebihkan pencapaian dan pengalaman mereka. Mereka mungkin membuat cerita-cerita yang tidak benar untuk membuat diri mereka terlihat lebih menarik, lebih pintar, atau lebih penting. Kebohongan ini bisa menjadi kebiasaan yang sulit dihentikan jika tidak ditangani sejak dini.
8. Kesulitan Mempertahankan Persahabatan yang Sehat
Karena kurangnya empati dan kecenderungan untuk memanfaatkan orang lain, anak dengan sifat narsistik mungkin kesulitan untuk membangun dan mempertahankan persahabatan yang sehat dan langgeng. Teman-teman mereka mungkin merasa tidak dihargai, dimanfaatkan, atau diabaikan. Mereka mungkin juga sering terlibat dalam konflik dengan teman-teman mereka karena perilaku mereka yang egois dan dominan.
9. Persaingan yang Tidak Sehat
Anak dengan sifat narsistik seringkali sangat kompetitif dan ingin selalu menjadi yang terbaik. Namun, persaingan mereka seringkali tidak sehat dan bisa melibatkan perilaku meremehkan orang lain atau bahkan berbuat curang untuk menang. Mereka mungkin merasa terancam oleh keberhasilan orang lain dan berusaha untuk menjatuhkan mereka.
10. Menolak Tanggung Jawab atas Tindakan Mereka
Ketika melakukan kesalahan, anak dengan sifat narsistik cenderung menyalahkan orang lain atau mencari alasan untuk menghindari tanggung jawab atas tindakan mereka. Mereka mungkin kesulitan untuk mengakui kesalahan mereka karena hal itu akan merusak citra diri mereka yang sempurna. Mereka mungkin juga memanipulasi situasi untuk membuat diri mereka terlihat tidak bersalah.
Cara Mengatasi Kecenderungan Narsistik pada Anak
Meskipun tanda-tanda di atas perlu diperhatikan, penting untuk diingat bahwa setiap anak unik dan menunjukkan perilaku yang berbeda-beda. Jika Anda melihat beberapa tanda ini pada anak Anda, jangan langsung panik. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kecenderungan narsistik pada anak:
1. Ajarkan Empati Sejak Dini
Empati adalah kunci untuk mengatasi sifat narsistik. Ajarkan anak Anda untuk memahami dan menghargai perasaan orang lain. Bicarakan tentang bagaimana tindakan mereka dapat memengaruhi orang lain. Dorong mereka untuk melihat situasi dari sudut pandang orang lain. Anda bisa menggunakan cerita, film, atau situasi sehari-hari sebagai kesempatan untuk mengajarkan empati. Misalnya, tanyakan kepada mereka bagaimana perasaan teman mereka ketika mereka tidak diajak bermain.






