Bayi Sering Bangun Malam? Bukan Nakal, Ini Penyebab Aslinya!

Bayi Sering Bangun Malam? Bukan Nakal, Ini Penyebab Aslinya!
Bayi Sering Bangun Malam? Bukan Nakal, Ini Penyebab Aslinya! : Photo by Beau Carpenter on Unsplash

Bayi sering bangun malam bukanlah tanda bahwa mereka “nakal” atau sulit diatur. Faktanya, ini adalah bagian alami dari perkembangan mereka. Dengan memahami bahasa tubuh bayi saat tidur, mengenali pola tidur bayi normal, dan mengetahui cara menenangkan bayi rewel malam, orang tua bisa menikmati tidur yang lebih berkualitas juga.

Pola Tidur Normal Bayi: Setiap Usia Punya Ritmenya Sendiri

Setiap bayi memiliki pola tidur yang unik, tergantung usia dan tahap perkembangannya.
Pada bayi baru lahir (0–3 bulan), tidur terjadi dalam waktu-waktu pendek sekitar 20–50 menit. Mereka belum mengenal konsep siang dan malam, sehingga bisa terlelap kapan pun, lalu terbangun untuk menyusu setiap 2–3 jam. Total tidur mereka bisa mencapai 12–16 jam dalam 24 jam, namun dengan frekuensi bangun yang tinggi.

Memasuki usia 3–6 bulan, ritme sirkadian (jam biologis tubuh) mulai terbentuk. Banyak bayi mulai bisa tidur lebih lama di malam hari, kadang mencapai 5–6 jam tanpa terbangun.

Sementara pada usia 6–12 bulan, total waktu tidur berkisar 14 jam sehari. Mereka biasanya tidur lebih lama di malam hari dengan tambahan dua kali tidur siang. Inilah fase ketika pola tidur mulai terlihat lebih “normal” dibanding sebelumnya.

Namun, meski sudah punya jadwal lebih stabil, banyak bayi tetap bangun di malam hari. Penyebabnya bisa bermacam-macam.

Mengapa Bayi Sering Bangun Malam?

Bayi sering terbangun bukan karena gangguan semata, tapi karena kebutuhan alami mereka. Berikut beberapa penyebab umumnya:

  • Kelaparan. Perut bayi baru lahir masih kecil, jadi mereka perlu menyusu sering. Menyusui sebelum tidur malam dapat membantu mereka tidur lebih lama.

  • Belum mengenali siang dan malam. Bayi butuh waktu untuk menyesuaikan ritme biologisnya. Biasakan suasana siang lebih terang dan aktif, sementara malam lebih redup dan tenang.

  • Lonjakan pertumbuhan (growth spurt). Saat bayi tumbuh cepat, mereka butuh lebih banyak asupan energi sehingga sering terbangun untuk makan.

  • Kondisi tidak nyaman. Popok basah, suhu kamar terlalu panas atau dingin, atau suara bising bisa mengganggu tidur bayi.

  • Perkembangan otak. Sekitar usia empat bulan, terjadi perubahan besar pada pola tidur bayi. Otak mereka berkembang pesat, membuat tidur jadi lebih ringan.

  • Stimulasi berlebihan. Terlalu banyak bermain atau aktivitas menjelang tidur bisa membuat bayi sulit tenang.

Penting bagi orang tua untuk tidak menyalahkan diri sendiri. Bayi bangun malam bukan berarti pola asuh salah—melainkan tanda mereka masih beradaptasi dengan dunia luar rahim.

Bahasa Tubuh Bayi Saat Tidur: Cara Mereka Berkomunikasi Tanpa Kata

Bayi belum bisa bicara, tapi tubuh mereka memberi banyak petunjuk.
Ketika bayi mengucek mata, menguap, atau menarik telinga, itu pertanda mereka mulai mengantuk. Jika dibiarkan terlalu lama, rasa lelah bisa membuatnya rewel.

Saat menangis atau menggeliat, bisa jadi bayi merasa lapar, kedinginan, atau ingin digendong. Sementara mengisap jari atau tangan menunjukkan mereka sedang mencari rasa aman dan kenyamanan, bahkan di tengah tidur.

Memperhatikan sinyal-sinyal kecil ini membantu orang tua merespons dengan tepat sebelum bayi benar-benar terbangun dan sulit ditenangkan.

Cara Menenangkan Bayi Rewel di Malam Hari

Tidak ada rumus pasti untuk membuat bayi tidur nyenyak, tapi beberapa kebiasaan terbukti membantu:

  1. Buat rutinitas tidur yang konsisten. Misalnya, mandi air hangat, pijat lembut, lalu membacakan cerita. Rutinitas yang sama setiap malam membantu bayi mengenali “ini saatnya tidur.”

  2. Gunakan sentuhan lembut. Pijatan halus atau tepukan ritmis di punggung bisa menenangkan bayi dan melepaskan hormon endorfin yang menimbulkan rasa nyaman.

  3. Ajak bayi aktif di siang hari. Saat bayi cukup beraktivitas, mereka lebih mudah tidur malam karena energi tersalurkan.

  4. Gunakan white noise. Suara lembut seperti gemericik air atau dengungan kipas bisa membantu bayi merasa aman, karena mirip suara di dalam rahim.

  5. Jaga suasana kamar tidur. Buat kamar tetap redup, sejuk, dan tenang. Hindari cahaya terang atau suara televisi yang bisa membingungkan bayi antara siang dan malam.

Kuncinya adalah kesabaran dan konsistensi. Bayi butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan ritme keluarga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *