3. Ajukan Pertanyaan Klarifikasi
Jika Anda merasa bingung atau tidak yakin dengan maksud perkataan seseorang, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan klarifikasi. Ini bisa membantu Anda memahami perspektif mereka dan sekaligus memberikan waktu bagi mereka untuk merenungkan apa yang mereka katakan. Contohnya, jika seseorang berkomentar, “Ide kamu kok aneh ya?” Anda bisa bertanya, “Apa yang membuat ide saya terlihat aneh menurut Anda?” Pertanyaan ini memaksa mereka untuk memberikan penjelasan yang lebih spesifik dan bisa jadi menyadari bahwa komentar mereka tidak berdasar.
4. Tetapkan Batasan yang Jelas
Penting untuk menetapkan batasan yang jelas terhadap perilaku yang tidak Anda toleransi. Sampaikan dengan tegas namun sopan bahwa Anda tidak nyaman dengan cara mereka berbicara atau memperlakukan Anda. Misalnya, Anda bisa mengatakan, “Saya menghargai pendapat Anda, tetapi saya tidak suka diremehkan. Bisakah kita berkomunikasi dengan lebih saling menghormati?” Dengan menetapkan batasan, Anda mengajarkan orang lain bagaimana seharusnya mereka memperlakukan Anda.
5. Fokus pada Fakta dan Bukti
Jika seseorang meremehkan kemampuan atau pencapaian Anda, jangan terpancing untuk berdebat secara emosional. Lebih baik, fokus pada fakta dan bukti yang mendukung diri Anda. Misalnya, jika seseorang mengatakan, “Kamu tidak mungkin bisa menyelesaikan proyek ini,” Anda bisa menjawab dengan tenang, “Saya telah menyelesaikan proyek serupa sebelumnya dengan hasil yang baik. Saya yakin dengan kemampuan saya dan akan berusaha semaksimal mungkin.”
6. Alihkan Pembicaraan
Jika Anda merasa percakapan mulai mengarah ke hal yang meremehkan, cobalah untuk mengalihkan pembicaraan ke topik lain. Ini bisa membantu meredakan ketegangan dan menghindari konflik yang tidak perlu. Anda bisa menggunakan kalimat seperti, “Ngomong-ngomong, apakah kamu sudah dengar tentang…” atau “Sebelumnya, kita sedang membahas tentang…”
7. Gunakan Humor dengan Bijak
Dalam beberapa situasi, humor bisa menjadi cara yang efektif untuk meredakan ketegangan dan menghentikan perilaku meremehkan tanpa terlihat defensif. Namun, penting untuk menggunakan humor dengan bijak dan memastikan bahwa humor Anda tidak bersifat menyerang atau merendahkan balik. Misalnya, jika seseorang mengatakan, “Kamu kok selalu telat sih?” Anda bisa menjawab dengan santai, “Iya nih, kayaknya jam dinding di rumah saya perlu diservis.”
8. Jangan Ambil Hati Terlalu Dalam
Ingatlah bahwa seringkali perilaku meremehkan orang lain lebih mencerminkan insecurity atau masalah pribadi mereka sendiri daripada tentang diri Anda. Jangan biarkan perkataan mereka merusak harga diri Anda. Percayalah pada diri sendiri dan nilai yang Anda miliki. Fokus pada kekuatan dan pencapaian Anda, dan jangan biarkan opini negatif orang lain mendefinisikan siapa Anda.
9. Cari Dukungan dari Orang Terdekat
Jika Anda terus-menerus menghadapi perilaku meremehkan dari seseorang, jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat Anda, seperti keluarga, teman, atau kolega yang Anda percaya. Berbagi pengalaman Anda dengan mereka bisa membantu Anda mendapatkan perspektif baru dan dukungan emosional yang Anda butuhkan. Terkadang, berbicara dengan orang lain yang pernah mengalami hal serupa bisa memberikan Anda kekuatan dan strategi baru untuk menghadapinya.
10. Pertimbangkan untuk Menjauhi Orang yang Toxic
Jika semua upaya telah Anda lakukan dan orang tersebut terus-menerus meremehkan Anda, mungkin sudah saatnya untuk mempertimbangkan untuk membatasi interaksi dengan mereka. Terkadang, menjaga jarak dari orang-orang yang toxic adalah langkah terbaik untuk melindungi kesehatan mental dan emosional Anda. Anda berhak untuk berada di lingkungan yang positif dan mendukung.






