Tanpa Sadar, 10 Pesan Ini Bisa Bikin Orang Benci Kamu!

Tanpa Sadar, 10 Pesan Ini Bisa Bikin Orang Benci Kamu!
Tanpa Sadar, 10 Pesan Ini Bisa Bikin Orang Benci Kamu! (www.freepik.com)

3. Terlalu Banyak Koreksi atau Komentar Negatif

Memberikan kritik yang membangun memang penting, tetapi jika setiap pesan teks dari seseorang selalu berisi koreksi atau komentar negatif, hal ini bisa membuat mereka merasa terus-menerus dinilai dan diremehkan. Bayangkan jika setiap kali kamu bercerita tentang harimu, temanmu selalu menemukan kesalahan atau kekurangan dalam ceritamu. Tentu kamu akan merasa tidak nyaman dan enggan untuk berbagi lagi, bukan?

Pesan teks seperti “Seharusnya kamu melakukan ini…” atau “Kenapa kamu tidak berpikir seperti itu?” bisa membuat seseorang merasa bodoh atau tidak becus. Meskipun niatmu mungkin baik, yaitu ingin membantu, cara penyampaian yang kurang tepat bisa memberikan kesan yang berlawanan.

Mengapa ini meremehkan? Terlalu banyak koreksi atau komentar negatif bisa membuat seseorang merasa tidak dihargai dan kemampuannya diragukan. Mereka mungkin merasa bahwa kamu selalu mencari-cari kesalahan mereka dan tidak pernah melihat sisi positifnya.

Solusinya: Berikan pujian atau apresiasi terlebih dahulu sebelum menyampaikan kritik. Sampaikan kritik dengan cara yang lembut dan konstruktif, fokus pada solusi dan bukan pada kesalahan. Gunakan bahasa yang lebih suportif, seperti “Mungkin lain kali kamu bisa mencoba…” atau “Bagaimana kalau kita pikirkan cara lain untuk…?”

4. Mengabaikan atau Menunda Balasan Terlalu Lama

Di era serba cepat ini, orang umumnya mengharapkan balasan pesan teks dalam waktu yang wajar. Mengabaikan atau menunda balasan terlalu lama, terutama jika pesan tersebut bersifat penting atau mendesak, bisa membuat pengirim merasa tidak dihargai dan pesannya tidak dianggap penting.

Bayangkan kamu sedang membutuhkan bantuan atau informasi penting dari seseorang, tetapi pesanmu tidak dibalas selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari. Tentu kamu akan merasa frustrasi dan mungkin berpikir bahwa orang tersebut tidak peduli denganmu atau masalahmu.

Mengapa ini meremehkan? Mengabaikan atau menunda balasan terlalu lama bisa diartikan sebagai kurangnya уважение terhadap waktu dan kebutuhan orang lain. Ini bisa membuat mereka merasa tidak penting dan pesannya tidak bernilai.

Solusinya: Usahakan untuk membalas pesan teks secepat mungkin, terutama jika pesan tersebut membutuhkan respons segera. Jika kamu sedang sibuk dan tidak bisa membalas saat itu juga, berikan pemberitahuan singkat bahwa kamu akan membalas nanti. Misalnya, “Hai, aku lagi sedikit sibuk, nanti aku balas ya.”

5. Menggunakan Bahasa yang Terlalu Formal atau Kaku

Meskipun penting untuk bersikap sopan, menggunakan bahasa yang terlalu formal atau kaku dalam pesan teks, terutama dengan teman dekat atau kolega yang sudah akrab, bisa menciptakan jarak dan membuat percakapan terasa tidak nyaman. Hal ini bisa memberikan kesan bahwa kamu menjaga jarak atau bahkan meremehkan lawan bicaramu.

Pesan teks seperti “Dengan hormat saya memberitahukan bahwa…” atau “Mohon kiranya Bapak/Ibu dapat…” mungkin lebih cocok untuk komunikasi formal melalui email, bukan pesan teks sehari-hari.

Mengapa ini meremehkan? Bahasa yang terlalu formal bisa membuat seseorang merasa bahwa kamu tidak menganggap mereka sebagai teman atau rekan yang setara. Hal ini bisa menciptakan kesan bahwa kamu merasa lebih tinggi atau ingin menjaga jarak.

Solusinya: Gunakan bahasa yang santai dan akrab dalam pesan teks sehari-hari, terutama dengan orang-orang yang sudah kamu kenal baik. Sesuaikan gaya bahasa dengan konteks percakapan dan hubunganmu dengan lawan bicara.

6. Terlalu Banyak Menggunakan Singkatan atau Akronim yang Tidak Dimengerti

Penggunaan singkatan dan akronim memang bisa mempersingkat pesan teks dan membuatnya lebih efisien. Namun, jika kamu terlalu banyak menggunakan singkatan atau akronim yang tidak umum atau tidak dimengerti oleh lawan bicaramu, hal ini bisa membuat mereka merasa bodoh atau tidak termasuk dalam percakapan.

Pesan teks yang penuh dengan singkatan seperti “FYI, ASAP kita meeting di ruang meeting lantai 3, BTW jangan lupa bawa draft proposal yg udah di-approve ya.” mungkin sulit dipahami oleh sebagian orang dan bisa membuat mereka merasa terasingkan.

Mengapa ini meremehkan? Terlalu banyak menggunakan singkatan yang tidak dimengerti bisa membuat seseorang merasa bodoh atau tidak mampu mengikuti percakapan. Mereka mungkin merasa bahwa kamu menganggap mereka tidak cukup pintar untuk memahami bahasa “gaul”mu.

Solusinya: Gunakan singkatan dan akronim dengan bijak. Pastikan lawan bicaramu memahami singkatan yang kamu gunakan. Jika kamu tidak yakin, lebih baik tuliskan kata atau frasa tersebut secara lengkap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *