Dorong untuk Mencari Bantuan Profesional
Ini adalah langkah krusial. Jika tanda-tanda yang kamu lihat sudah sangat jelas dan berlangsung lama, atau jika ada indikasi self-harm atau ide bunuh diri, jangan ragu untuk mendorong mereka mencari bantuan profesional. Jelaskan bahwa mencari bantuan psikolog atau psikiater bukanlah tanda kelemahan, melainkan sebuah keberanian untuk mengatasi masalah. Kamu bisa menawarkan untuk menemani mereka ke sesi pertama jika mereka merasa canggung.
Jaga Kesehatan Mental Diri Sendiri
Mendampingi seseorang yang sedang berjuang dengan krisis emosional bisa sangat melelahkan. Penting untuk kamu juga menjaga kesehatan mentalmu sendiri. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau bahkan terapis jika kamu merasa kewalahan. Ingat, kamu tidak bisa menolong orang lain jika kamu sendiri tidak dalam kondisi yang baik.
Mitos dan Fakta Seputar Krisis Emosional pada Anak Dewasa
Ada banyak mitos yang beredar tentang kesehatan mental, terutama di kalangan masyarakat kita. Mari kita luruskan beberapa di antaranya:
-
Mitos: Krisis emosional hanya terjadi pada orang yang lemah iman atau kurang bersyukur.
- Fakta: Krisis emosional, seperti depresi atau kecemasan, adalah kondisi medis yang melibatkan ketidakseimbangan kimiawi di otak dan faktor genetik, lingkungan, serta psikologis. Ini tidak ada hubungannya dengan kelemahan iman.
-
Mitos: Pergi ke psikolog atau psikiater itu hanya untuk orang gila.
-
Mitos: Anak dewasa seharusnya sudah mandiri dan bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.
Pada akhirnya, kunci untuk membantu anak dewasa yang mengalami krisis emosional adalah dengan membangun lingkungan yang suportif dan penuh kasih sayang. Jadikan rumah atau lingkaran pertemanan sebagai tempat di mana mereka merasa aman untuk menjadi diri sendiri, mengungkapkan perasaan, dan mencari bantuan tanpa rasa takut dihakimi.






