lombokprime.com – Tidur lebih dari 9 jam mungkin terdengar seperti kemewahan, tetapi tahukah kamu bahwa tidur berlebihan bisa membahayakan jantung dan kesehatan secara keseluruhan? Seringkali kita menganggap tidur panjang itu selalu baik, padahal, layaknya segala sesuatu, ada batasnya. Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa kebiasaan tidur yang terlalu lama patut diwaspadai, terutama kaitannya dengan kesehatan organ vital kita.
Kenapa Kita Merasa Butuh Tidur Lebih dari 9 Jam?
Pernahkah kamu merasa seolah berapa pun jam tidur yang didapatkan, itu tidak pernah cukup? Ada banyak faktor yang bisa membuat kita cenderung tidur lebih lama dari rekomendasi standar 7-9 jam per malam. Terkadang, ini bisa jadi tanda bahwa tubuhmu sedang berjuang melawan sesuatu, atau bisa juga karena kebiasaan yang terbentuk tanpa disadari.
Gaya Hidup yang Mempengaruhi Durasi Tidur
Gaya hidup modern yang serba cepat seringkali membuat kita kekurangan tidur di hari kerja. Akibatnya, di akhir pekan, kita mencoba “balas dendam” dengan tidur berlebihan. Ini dikenal sebagai social jet lag, di mana jam tidurmu bergeser drastis antara hari kerja dan akhir pekan. Pola seperti ini bisa mengganggu ritme sirkadian alami tubuh, yang pada gilirannya memengaruhi kualitas tidur dan kesehatan jangka panjang.
Selain itu, tingkat stres yang tinggi, pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, bahkan paparan cahaya biru dari gadget sebelum tidur bisa berkontribusi pada kualitas tidur yang buruk. Jika tidurmu tidak berkualitas, wajar saja jika kamu merasa perlu tidur lebih lama untuk merasa segar. Namun, masalahnya adalah tidur yang berlebihan itu sendiri bisa menjadi bumerang bagi kesehatan.
Kondisi Medis Tersembunyi di Balik Tidur Berlebihan
Terkadang, tidur berlebihan bukanlah sekadar kebiasaan, melainkan sinyal dari tubuh bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Beberapa kondisi medis seperti depresi, apnea tidur obstruktif (henti napas saat tidur), hipotiroidisme (kekurangan hormon tiroid), atau bahkan masalah jantung tertentu bisa membuat seseorang merasa sangat lelah dan membutuhkan lebih banyak tidur.
Misalnya, pada kasus apnea tidur, meskipun seseorang tidur dalam durasi yang panjang, kualitas tidurnya sangat terganggu karena sering terbangun untuk bernapas. Akibatnya, ia akan merasa lelah sepanjang hari dan cenderung tidur lebih lama. Jika kamu sering merasa leleah meskipun sudah tidur lama, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter untuk menyingkirkan kemungkinan adanya kondisi medis.
Bahaya Tidur Berlebihan bagi Jantung dan Pembuluh Darah
Ini adalah inti dari kekhawatiran kita: bagaimana tidur terlalu lama bisa berdampak buruk pada jantung? Para peneliti telah menemukan korelasi yang signifikan antara tidur berlebihan (dan juga kurang tidur) dengan peningkatan risiko berbagai masalah kardiovaskular.
Risiko Penyakit Jantung Koroner dan Stroke
Beberapa penelitian besar menunjukkan bahwa orang yang tidur secara konsisten lebih dari 9 jam per malam memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit jantung koroner. Ini adalah kondisi di mana pembuluh darah yang memasok darah ke jantung menjadi menyempit atau tersumbat. Akibatnya, pasokan oksigen dan nutrisi ke otot jantung terganggu.
Tidak hanya itu, tidur berlebihan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke. Stroke terjadi ketika pasokan darah ke bagian otak terganggu, baik karena penyumbatan (stroke iskemik) maupun pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Mekanisme pastinya masih terus diteliti, namun diduga ada kaitannya dengan peradangan sistemik dan gangguan pada metabolisme gula darah.






