Dibesarkan dengan Cinta Tapi Tersakiti, Kok Bisa?

Dibesarkan dengan Cinta Tapi Tersakiti, Kok Bisa?
Dibesarkan dengan Cinta Tapi Tersakiti, Kok Bisa? (www.freepik.com)

Bukan untuk Menyalahkan, Tapi Memahami dan Memutus Siklus

Artikel ini bukanlah tentang menyalahkan generasi sebelumnya. Justru, dengan memahami akar dari luka-luka psikologis ini, milenial memiliki kesempatan emas untuk memutus siklus yang sama agar tidak diteruskan ke generasi berikutnya. Ini adalah undangan untuk refleksi diri, untuk mengakui bahwa apa yang kita rasakan adalah valid, dan untuk memulai perjalanan penyembuhan.

Memaafkan bukan berarti melupakan. Memaafkan berarti memilih untuk tidak mewariskan luka yang sama, untuk melepaskan beban yang tidak perlu kita tanggung. Ini adalah tindakan pemberdayaan diri, sebuah keputusan untuk mengambil kendali atas naruh hidup kita sendiri.

Karena pada akhirnya, mungkin kita semua hanya manusia yang sedang belajar. Orang tua kita melakukan yang terbaik dengan apa yang mereka tahu dan miliki di zaman mereka. Kini giliran kita untuk belajar dari masa lalu, menciptakan masa depan yang lebih sehat, dan membangun warisan yang lebih baik bagi anak cucu kita. Kita bisa menjadi generasi yang berani untuk mengakui, memproses, dan menyembuhkan luka-luka tak kasat mata ini, sehingga kita bisa hidup dengan lebih autentik dan penuh makna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *