Korban atau Manipulator? Sisi Gelap Orang Terlalu Sensitif

Korban atau Manipulator? Sisi Gelap Orang Terlalu Sensitif
Korban atau Manipulator? Sisi Gelap Orang Terlalu Sensitif (www.freepik.com)

2. Memanfaatkan Empati Orang Lain

Karena orang sensitif seringkali memiliki empati yang tinggi, mereka juga bisa dengan mudah mengenali empati pada diri orang lain. Ini bisa digunakan sebagai alat manipulasi. Mereka mungkin menyadari bahwa seseorang cenderung mudah merasa kasihan atau bersimpati, lalu mereka akan memanfaatkan kelemahan ini untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka mungkin menceritakan kisah sedih, menunjukkan ekspresi kesedihan yang berlebihan, atau bahkan mengancam diri sendiri (secara halus) untuk membuat orang lain merasa bertanggung jawab.

Bayangkan seseorang yang terus-menerus bercerita tentang masalah finansialnya kepada teman yang diketahui sangat dermawan, dengan harapan teman tersebut akan menawarkan bantuan uang, tanpa perlu diminta secara eksplisit.

3. Silent Treatment dan Perilaku Pasif-Agresif

Bagi sebagian orang yang sensitif, konfrontasi langsung bisa terasa sangat mengancam. Oleh karena itu, mereka mungkin memilih bentuk manipulasi yang lebih pasif-agresif, seperti silent treatment (mendiamkan), atau menarik diri dari interaksi. Ini bisa membuat orang lain merasa tidak nyaman, bersalah, dan akhirnya menyerah pada tuntutan mereka hanya untuk mengakhiri ketegangan.

Seseorang yang mendiamkan pasangannya setelah pertengkaran kecil, berharap pasangannya akan meminta maaf dan mengakui kesalahannya, meskipun itu bukan sepenuhnya kesalahannya. Ini adalah bentuk kontrol emosional yang bisa sangat merusak hubungan.

4. Memutarbalikkan Fakta dan Gaslighting

Dalam kasus yang lebih ekstrem, seseorang yang sangat sensitif, terutama jika mereka memiliki kecenderungan narsistik atau rasa tidak aman yang mendalam, bisa saja memutarbalikkan fakta atau melakukan gaslighting. Gaslighting adalah bentuk manipulasi psikologis di mana manipulator membuat korban mempertanyakan kewarasan, ingatan, atau persepsi mereka sendiri. Ini sangat berbahaya karena bisa merusak kepercayaan diri dan identitas korban.

Misalnya, seseorang yang marah karena Anda tidak mengikuti keinginannya, lalu mengatakan, “Kamu terlalu sensitif, aku tidak bermaksud begitu. Kamu selalu salah paham.” Padahal, jelas-jelas perilakunya memang menyakitkan. Ini adalah upaya untuk mengalihkan kesalahan dan membuat Anda merasa bersalah atas reaksi emosional Anda sendiri.

Mengapa Seseorang yang Sensitif Mungkin Terjebak dalam Manipulasi?

Ada beberapa faktor yang mungkin mendorong seseorang yang sensitif untuk terlibat dalam perilaku manipulatif:

1. Kekurangan Mekanisme Koping yang Sehat

Ketika seseorang tidak diajari cara mengelola emosi yang intens atau rasa sakit dengan cara yang konstruktif, mereka mungkin mencari jalan keluar yang kurang sehat. Manipulasi bisa terasa seperti cara yang cepat dan efektif untuk mengatasi situasi yang sulit, meskipun pada akhirnya bisa merugikan diri sendiri dan orang lain.

2. Rasa Tidak Aman dan Kebutuhan Akan Validasi

Orang yang sangat sensitif seringkali mendambakan validasi dan penerimaan. Jika mereka merasa tidak aman atau tidak cukup baik, mereka mungkin memanipulasi situasi untuk mendapatkan perhatian, pujian, atau rasa penting dari orang lain. Ini adalah upaya untuk mengisi kekosongan emosional yang mereka rasakan.

3. Trauma Masa Lalu

Pengalaman traumatis di masa lalu, seperti diabaikan, diremehkan, atau disalahgunakan, bisa membentuk pola perilaku manipulatif. Seseorang mungkin belajar bahwa manipulasi adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan kebutuhan mereka terpenuhi atau untuk melindungi diri dari bahaya.

4. Kurangnya Batasan Diri yang Jelas

Ketika seseorang tidak memiliki batasan diri yang kuat, mereka mungkin kesulitan untuk mengatakan “tidak” atau membela diri. Ini bisa membuat mereka merasa rentan dan mudah dimanfaatkan, sehingga mereka beralih ke manipulasi sebagai cara untuk mendapatkan kembali kontrol.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *