Menuju Solusi Antargenerasi: Bukan Saling Menyalahkan, Tapi Saling Merangkul
Daripada terus-menerus saling menyalahkan dan memperlebar jurang pemisah, bukankah akan lebih bijaksana jika generasi muda dan Boomer dapat duduk bersama, saling memahami, dan mencari solusi?
Berikut beberapa langkah yang bisa kita pikirkan bersama:
- Reformasi Perumahan yang Adil: Mendesak pemerintah dan pemangku kepentingan untuk menciptakan kebijakan perumahan yang lebih adil dan aksesibel bagi semua kalangan, terutama generasi muda. Ini bisa berarti regulasi harga properti, insentif untuk pembangunan rumah terjangkau, atau skema kepemilikan yang inovatif.
- Perbaikan Sistem Pensiun: Memastikan sistem pensiun yang kuat dan berkelanjutan, sehingga menjamin kesejahteraan lansia di masa depan, tanpa harus membebani generasi muda secara berlebihan. Ini bisa melibatkan reformasi dana pensiun, atau edukasi finansial sejak dini agar setiap orang lebih siap menghadapi masa tua.
- Dialog yang Lebih Empati dan Terbuka: Ini adalah kunci utama. Baik Boomer maupun Milenial/Gen Z perlu berusaha memahami tantangan unik yang dihadapi masing-masing generasi. Boomer bisa berbagi pengalaman tentang kerja keras dan pengorbanan mereka, sementara generasi muda bisa menjelaskan tekanan ekonomi dan sosial yang mereka alami saat ini. Mari kita ciptakan ruang aman untuk berdiskusi, bukan untuk berargumen.
Generasi Baby Boomer mungkin tidak sepenuhnya “korban” dalam artian sempit, namun mereka jelas menghadapi realitas baru yang sangat menantang. Realitas ini tidak bisa diabaikan. Daripada terus-menerus terjebak dalam pertentangan dan perbedaan, kolaborasi antar generasi bisa menjadi kunci untuk mengatasi ketimpangan dan membangun masa depan yang lebih adil bagi semua.
