Sosial  

Kebiasaan Aneh Orang Kaya, Tidak Pelit Uang tapi Pelit Waktu

kaya, mentalitas, gaya, uang, perilaku, sosial, waktu
kaya, mentalitas, gaya, uang, perilaku, sosial, waktu

“Hobi” yang Bikin Melongo

Bagi kita, hobi biasanya berupa sesuatu yang bisa dilakukan di waktu luang dengan biaya relatif terjangkau, seperti membaca, menonton film, berkebun, atau berolahraga di gym lokal. Nah, hobi orang kaya seringkali berada di level yang berbeda.

Misalnya, mengoleksi seni dengan harga jutaan dolar, balap mobil mewah, jet pribadi, atau bahkan membeli pulau pribadi. Beberapa dari mereka mungkin punya hobi berlayar dengan kapal pesiar pribadi, atau bermain golf di lapangan paling eksklusif di dunia. Hobi-hobi ini bukan hanya mahal, tapi juga memerlukan infrastruktur dan lingkungan yang sangat spesifik. Bagi kita, hobi semacam ini terasa seperti fantasi, jauh dari jangkauan dan pemahaman. Bagaimana bisa seseorang menghabiskan uang sebanyak itu hanya untuk bersenang-senang? Ini menunjukkan bahwa konsep hiburan dan relaksasi mereka juga sangat berbeda, di mana biaya bukan lagi menjadi faktor pembatas. Mereka mencari pengalaman unik dan eksklusif yang hanya bisa didapatkan dengan kekayaan.

Cara Mereka Menggunakan Waktu

Waktu adalah aset berharga bagi siapa pun, tapi cara orang kaya mengelola dan menghargai waktu seringkali berbeda. Kita mungkin menghabiskan waktu luang untuk bersantai setelah seharian bekerja, menonton televisi, atau berkumpul dengan teman. Orang kaya juga bersantai, tapi seringkali dalam konteks yang lebih terencana dan berorientasi pada tujuan.

Mereka mungkin menghabiskan waktu dengan mentor, mengikuti kursus pengembangan diri yang mahal, atau berjejaring dengan individu berpengaruh. Waktu mereka seringkali dioptimalkan untuk pertumbuhan pribadi, bisnis, atau investasi. Bahkan saat berlibur, mereka mungkin memilih destinasi yang jauh dan eksklusif, bukan hanya untuk relaksasi, tapi juga untuk pengalaman yang memperkaya atau bahkan untuk berjejaring. Bagi kita, mungkin sulit membayangkan “berinvestasi” waktu dalam hal-hal yang tidak memberikan keuntungan finansial langsung, atau menghabiskan waktu luang dengan aktivitas yang terasa seperti pekerjaan. Tapi, bagi mereka, itu adalah bagian dari gaya hidup dan strategi untuk terus maju.

Mengapa Mereka Tidak Terlalu Peduli dengan Uang Receh?

Ini mungkin terdengar klise, tapi memang ada benarnya. Pernahkah kamu melihat orang kaya yang tidak terlalu peduli dengan kembalian receh di kasir, atau tidak mengambil koin yang terjatuh? Bagi kita, setiap rupiah berharga. Kita akan menghitung kembalian dengan cermat, bahkan mungkin mengumpulkan koin receh untuk tabungan.

Fenomena ini bukan karena mereka sombong atau meremehkan uang kecil. Ini lebih karena skala prioritas mereka yang berbeda. Waktu yang dibutuhkan untuk menghitung receh atau mengambil koin yang terjatuh mungkin dirasa tidak sebanding dengan nilai uang itu sendiri, atau dengan waktu yang bisa mereka gunakan untuk memikirkan hal-hal yang lebih besar. Bagi mereka, fokusnya adalah pada aset yang lebih besar, investasi, dan proyek-proyek penting yang menghasilkan keuntungan signifikan. Memperhatikan uang receh mungkin dianggap sebagai “gangguan kecil” yang mengalihkan perhatian dari gambaran besar. Ini adalah salah satu hal sepele yang bikin orang kaya terlihat aneh karena kita terbiasa dengan pola pikir “setiap sen berarti”, sementara mereka fokus pada skala yang jauh lebih besar.

“Investasi Aneh” yang Mereka Lakukan

Bagi kita, investasi mungkin berarti menabung di bank, membeli emas, atau sedikit berani di reksa dana. Tapi, orang kaya punya definisi investasi yang jauh lebih luas dan kadang, bikin kita bertanya-tanya.

Mereka mungkin berinvestasi pada startup yang belum jelas prospeknya, membeli properti di lokasi yang tidak biasa, atau bahkan menginvestasikan uang pada barang-barang koleksi yang hanya mereka yang mengerti nilainya. Misalnya, membeli lukisan abstrak seharga miliaran rupiah, atau berinvestasi pada vintage car yang hanya ada beberapa di dunia. Bagi kita, ini mungkin terlihat seperti berjudi atau menghamburkan uang. Namun, bagi mereka, ini adalah bagian dari strategi diversifikasi portofolio, mencari keuntungan yang tidak konvensional, atau bahkan bagian dari passion dan gaya hidup. Mereka memiliki akses ke informasi dan jaringan yang memungkinkan mereka melihat peluang di tempat yang tidak kita lihat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *