Daerah

Harga Gula Pasir Masih Meroket, Ini Kata IWAPI NTB

×

Harga Gula Pasir Masih Meroket, Ini Kata IWAPI NTB

Sebarkan artikel ini

Lombokprime.com- Belakangan ini harga gula pasir semakin tinggi, harga di pasar berkisaran Rp18.000/kg sebelumnya Rp14.000/kg. Padahal NTB memiliki pabrik gula pasir yang cukup besar, seharusnya dapat sedikit menekan harga gula dipasaran. Pasalnya, harga gula pasir tinggi membuat masyarakat menjerit, tak terkecuali para pelaku UMKM juga ikut merasakan. Rabu (6/12/2023).

 Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) NTB,  Hj. Baiq. Diyah ratu Ganefi mendorong agar pabrik gula pasir di Dompu, PT. Sukses Mantap Sejahtera (SMS) menggelar kegiatan Operasi Pasar (OP) untuk meredam tingginya harga gula di pasaran. Meskipun harganya tidak jauh berbeda dari di pasar, tetapi tetap menjaga ketersedian itu ada sehingga tidak menjadi kekhawatiran di masyarakat.

Baca Juga  Kembali ke Satuan, Anggota Satgas TMMD ke-119, Dandim 1606 Mataram: Terima Kasih Atas Dedikasi Semangat dan Harapan untuk Negeri

 “Pabrik gula itu juga harus 10 atau 20 persen mengalokasi persedian gula itu untuk daerah utama. Pemerintah daerah juga harus mengatakan langsung bahwa ini gula langka harus mengeluarkan juga (gula,red) dengan operasi pasar,” ujarnya.

 Menurutnya, dengan kegiatan operasi pasar gula pasir sebagai upaya untuk menstabilkan harga gula pasir di pasaran yang saat ini masih tinggi. Operasi pasar ini dilakukan dengan menjual gula pasir dengan harga yang sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu Rp12.500 per kilogram. Operasi pasar ini juga bertujuan untuk membantu masyarakat, khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru, agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan gula pasir dengan harga terjangkau.

Baca Juga  Kunker Danpusterad di Wilayah Kodim 1606 Mataram Kunjungi Museum dan Kampung Pancasila

 “Pemerintah sudah jauh-jauh hari juga harus memikirkan ketersediaan bahan baku produksi di pabrik. Perusahaan juga bagaimana mengembangkan terus menerus lahan tebu, bermitra dengan petani yang ada di lingkar pabrik itu,” terangnya.

 Lebih lanjut, selain itu menanam tebu di wilayah NTB atau daerah-daerah yang cocok ditanami tebu. Sehingga perusahaan tidak mengandalkan bahan baku gula mentah dari luar negeri saja untuk memproduksi gula pasir siap dipasarkan.

 “Tentu harga beli tebu petani juga harus ideal. Sehingga petani bersemangat menanam tebu kalau melihat potensi harga jual tebu masih bisa menguntungkan,” ucapnya.

 Dikatakan, seharusnya di NTB tidak terjadi keluhan harga gula pasir tinggi, apalagi gula pasir langka. Sebab daerah ini adalah sentra produksi gula pasir. Pemerintah daerah juga harus memiliki posisi tawar yang kuat untuk mengawal pabrik gula ini sehingga keberadaannya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

Baca Juga  Laksanakan Upaya Terbaik Melalui Program CSR, Aruna Senggigi Resort & Convention Berbagi Berkah Bersama Anak Panti Asuhan

 “Seharusnya menurut saya, kalau gula pasir ini ya memang tidak perlu dikeluhkan sebenarnya. Karena pemerintah sudah punya data stok dan kebutuhan gula, data itu dijadikan rujukan untuk membuat kebijakan. Makanya itu harus ada langkah-langkah strategis menangani harga gula pasir ini,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *