BeritaBinkam

Polsek Kediri Jaga Kelancaran Tradisi Nyongkolan di Banyumulek Lombok Barat

×

Polsek Kediri Jaga Kelancaran Tradisi Nyongkolan di Banyumulek Lombok Barat

Sebarkan artikel ini
Polsek Kediri Jaga Kelancaran Tradisi Nyongkolan di Banyumulek Lombok Barat

Lombok Barat, NTB – Polsek Kediri, Polres Lombok Barat, Polda NTB, kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian budaya lokal dengan mengamankan kegiatan Tradisi Adat Nyongkolan di Dusun Gubuk Baru, Desa Banyumulek, Kecamatan Kediri, pada Selasa (4/6/2024).

Kegiatan nyongkolan yang dimulai sekitar pukul 16.30 WITA ini menarik perhatian masyarakat sekitar. Rute perjalanan sejauh 500 meter dari Dusun Medame Sekotong Barat menuju Dusun Gubuk Baru diwarnai alunan musik kecimol.

Kapolsek Kediri, AKP Jahyadi Sibawaih, S.H., menjelaskan bahwa pengamanan dilakukan untuk memastikan kelancaran dan keamanan acara adat tersebut. “Petugas kami diterjunkan untuk mengatur arus lalu lintas dan mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas,” ujarnya.

Upaya pengamanan ini terbukti efektif. Arus lalu lintas selama kegiatan nyongkolan terpantau padat namun lancar, dan tidak ada gangguan kamtibmas yang berarti. Acara pun berakhir pada pukul 18.00 WITA dengan aman, tertib, dan lancar.

Baca Juga  Babinsa Sambik Bangkol dan Pjs. Kades Sambik Bangkol Bersatu Dalam Penyaluran Bantuan Sembako

“Kami bersyukur kegiatan adat nyongkolan ini berjalan lancar tanpa hambatan. Hal ini menunjukkan sinergi yang baik antara pihak kepolisian, panitia penyelenggara, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian budaya lokal,” ungkap AKP Jahyadi.

Lebih lanjut, Kapolsek Kediri menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu menjaga kondusifitas kamtibmas, khususnya dalam momen-momen adat dan budaya seperti ini. “Mari kita jaga bersama budaya dan tradisi lokal agar tetap lestari dan mewarnai kekayaan budaya bangsa,” pungkasnya.

Tentang Tradisi Nyongkolan

Tradisi Nyongkolan merupakan salah satu tradisi adat yang masih dilestarikan oleh masyarakat Lombok Barat. Tradisi ini biasanya diadakan dalam rangka pernikahan atau pengangkatan penghulu. Dalam tradisi ini, pengantin perempuan diarak dengan tandu yang dihiasi aneka ragam bunga dan diiringi alunan musik tradisional.

Baca Juga  Polri Bantu Pemulangan Jenazah WNI Asal Lombok Akibat Gempa Turki

Tradisi Nyongkolan tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga memiliki makna simbolis yang mendalam. Tandu yang digunakan untuk mengarak pengantin perempuan melambangkan perjalanan hidup yang penuh lika-liku, sedangkan alunan musik tradisional melambangkan doa dan harapan agar pernikahan mereka langgeng dan bahagia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *