Berita  

Terlalu Rapih atau Gangguan Jiwa? Kamu Wajib Tahu!

Terlalu Rapih atau Gangguan Jiwa? Kamu Wajib Tahu!
Terlalu Rapih atau Gangguan Jiwa? Kamu Wajib Tahu! (www.freepik.com)

lombokprime.com – Pernahkah kamu merasa pasanganmu terlalu perfeksionis? Mulai dari penataan rumah yang harus serba rapi, jadwal yang tak boleh meleset, hingga kekhawatiran berlebih tentang hal-hal kecil? Awalnya mungkin terlihat menggemaskan atau sekadar kebiasaan unik. Namun, bagaimana jika perfeksionisme itu mulai terasa menguras energi, memicu konflik, dan bahkan membuatmu merasa serba salah? Ada kemungkinan, apa yang kamu lihat sebagai “perfeksionis” sebenarnya bisa jadi mengarah pada indikasi gangguan obsesif-kompulsif (OCD) ringan. Mari kita selami lebih dalam, bukan untuk menghakimi, melainkan untuk memahami dan menemukan cara terbaik menyikapi kondisi ini dalam hubungan.


Ketika “Rapih” Berubah Menjadi “Harus Sempurna”

Setiap orang punya preferensi kebersihan dan kerapian masing-masing. Ada yang suka segala sesuatu pada tempatnya, ada pula yang lebih santai. Namun, bagi sebagian orang, dorongan untuk sempurna ini bisa melampaui batas normal. Bayangkan skenario ini: sepulang kerja, kamu melihat bantal di sofa sedikit bergeser, dan sontak pasanganmu langsung merapikannya dengan tatapan serius. Atau, ketika kamu menaruh gelas di meja, dia langsung membersihkan bekas jejak air yang bahkan nyaris tak terlihat. Kejadian-kejadian kecil ini, yang bagi kebanyakan orang mungkin diabaikan, bisa jadi pemicu kecemasan yang signifikan bagi mereka yang memiliki kecenderungan OCD.

Obsesif-kompulsif adalah kondisi yang sering disalahpahami. Banyak yang mengira OCD hanya sebatas kebiasaan bersih-bersih berlebihan atau suka menata barang. Padahal, inti dari OCD adalah adanya obsesi (pikiran, dorongan, atau gambaran yang berulang dan gigih, mengganggu, dan tidak diinginkan) yang kemudian memicu kompulsi (perilaku berulang atau tindakan mental yang dilakukan sebagai respons terhadap obsesi, dengan tujuan mengurangi kecemasan). Dalam konteks perfeksionisme, obsesinya mungkin adalah pikiran bahwa “segala sesuatu harus sempurna, jika tidak, akan ada hal buruk terjadi,” dan kompulsinya adalah perilaku repetitif untuk mencapai kesempurnaan itu.


Membedah Tanda-tanda Perfeksionisme yang Mengarah ke OCD Ringan

Mengidentifikasi apakah perfeksionisme pasanganmu adalah sekadar sifat atau indikasi OCD ringan memang tidak mudah dan memerlukan pemahaman mendalam. Namun, ada beberapa pola perilaku dan pemikiran yang bisa menjadi petunjuk. Penting untuk diingat, ini bukan diagnosis, melainkan observasi awal untuk memicu kesadaran dan, jika perlu, pencarian bantuan profesional.

Kebersihan dan Keteraturan yang Ekstrem

Ini adalah tanda paling umum yang sering dikaitkan dengan OCD. Pasanganmu mungkin memiliki standar kebersihan yang sangat tinggi, jauh melampaui norma.

  • Rutin Membersihkan Berulang Kali: Bukan hanya membersihkan sekali, tetapi berkali-kali dalam sehari. Misalnya, membersihkan dapur setelah setiap kali memasak, bahkan untuk kegiatan ringan seperti membuat kopi, atau terus-menerus mengelap permukaan yang sudah bersih.
  • Ketakutan Berlebihan terhadap Kuman atau Kotoran: Ada kecemasan yang signifikan tentang kuman, bakteri, atau kontaminasi. Ini bisa bermanifestasi dalam seringnya mencuci tangan hingga kulit kering, menghindari menyentuh gagang pintu umum, atau merasa jijik jika ada barang yang jatuh ke lantai.
  • Penataan yang Sangat Spesifik dan Kaku: Barang-barang harus diletakkan dalam urutan atau posisi tertentu. Misalnya, buku-buku harus berurutan berdasarkan warna atau ukuran, atau alat makan harus tersusun presisi di laci. Jika ada yang bergeser sedikit saja, mereka akan merasa sangat tidak nyaman dan harus segera memperbaikinya.

Keraguan dan Kebutuhan akan Jaminan Berulang

Individu dengan OCD seringkali bergulat dengan keraguan yang tak kunjung usai, bahkan pada hal-hal yang sepele.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *