lombokprime.com – Banyak dari kita, perempuan Gen Z, tumbuh besar dengan nasihat-nasihat yang dulunya dianggap bijak. Namun, di era yang serba cepat dan penuh inovasi ini, beberapa wejangan masa kecil justru bisa menjadi batu sandungan yang tak kita sadari, menghambat langkah kita menuju kesuksesan. Mari kita telaah 10 nasihat populer yang mungkin sudah saatnya kita evaluasi kembali.
1. “Jadilah Perempuan yang Baik dan Penurut”
Nasihat ini seringkali ditanamkan sejak dini. Menjadi baik dan penurut memang penting dalam membangun hubungan sosial, tetapi bagi perempuan Gen Z yang memiliki ambisi besar, terlalu fokus pada kepatuhan bisa mematikan inisiatif dan keberanian untuk mengambil risiko. Di dunia profesional yang kompetitif, terkadang kita perlu berani menyuarakan pendapat, bahkan jika berbeda dari mayoritas.
2. “Jangan Terlalu Menonjol, Nanti Tidak Disukai”
Pesan ini secara tidak langsung mengajarkan perempuan untuk meredam potensi diri agar diterima oleh lingkungan. Padahal, kesuksesan seringkali datang dari keberanian untuk tampil beda dan menunjukkan keunikan. Perempuan Gen Z memiliki kekuatan untuk menjadi game-changer di berbagai bidang, dan membatasi diri karena takut tidak disukai adalah kerugian besar.
3. “Utamakan Keluarga, Karier Bisa Menyusul”
Meskipun keluarga adalah pilar penting dalam hidup, menunda impian dan ambisi karier tanpa batas waktu yang jelas bisa membuat perempuan Gen Z kehilangan momentum. Generasi ini memiliki semangat dan energi yang luar biasa untuk membangun karier di usia muda. Menyeimbangkan keluarga dan karier memang tantangan, tetapi bukan berarti salah satunya harus dikorbankan sepenuhnya di awal perjalanan.
4. “Perempuan Harus Lemah Lembut dan Emosional”
Stereotip gender ini masih sering kita dengar. Padahal, kekuatan seorang pemimpin tidak hanya terletak pada ketegasan, tetapi juga pada kemampuan untuk berempati dan memahami orang lain. Perempuan Gen Z membuktikan bahwa mereka bisa menjadi pemimpin yang hebat dengan gaya mereka sendiri, tanpa harus terjebak dalam dikotomi “kuat” dan “lemah lembut”. Faktanya, riset menunjukkan bahwa kecerdasan emosional (EQ) yang sering diasosiasikan dengan perempuan, merupakan salah satu kunci sukses di dunia kerja modern.
5. “Cari Suami Kaya, Hidupmu Akan Terjamin”
Nasihat ini jelas sudah usang dan tidak relevan bagi perempuan Gen Z yang mandiri dan berorientasi pada karier. Menggantungkan masa depan pada orang lain bukanlah pilihan yang memberdayakan. Perempuan generasi ini ingin meraih kesuksesan dengan usaha dan kemampuan mereka sendiri, menciptakan kemandirian finansial dan emosional.
6. “Jangan Terlalu Ambisius, Nanti Lupa Kodrat”
Istilah “kodrat perempuan” seringkali digunakan untuk membatasi ruang gerak perempuan. Padahal, setiap individu berhak mengejar impian dan potensi maksimalnya, tanpa terbebani oleh ekspektasi sosial yang sempit. Perempuan Gen Z mendefinisikan ulang “kodrat” mereka, membuktikan bahwa mereka bisa sukses di berbagai bidang tanpa harus mengorbankan feminitas atau peran sosial lainnya. Menurut data dari [nama sumber riset tentang partisipasi perempuan dalam angkatan kerja], partisipasi perempuan dalam berbagai sektor industri terus meningkat, menunjukkan perubahan paradigma tentang peran perempuan.
7. “Berpenampilan Sederhana Saja, Yang Penting Hatinya Baik”
Meskipun kepribadian dan hati yang baik adalah fondasi penting, di dunia yang visual ini, penampilan juga memainkan peran dalam membangun citra profesional. Bukan berarti harus bermewah-mewahan, tetapi berpenampilan rapi, percaya diri, dan sesuai dengan konteks dapat meningkatkan personal branding dan membuka lebih banyak peluang. Perempuan Gen Z memahami pentingnya self-presentation sebagai bagian dari kesuksesan.






