lombokprime.com – Menjalani kehidupan dewasa memang seringkali jauh dari ekspektasi indah yang kita bayangkan saat kecil. Dulu, kita mungkin berpikir bahwa menjadi dewasa berarti bebas melakukan apa saja, punya uang banyak, dan tak perlu lagi mendengar omelan.
Kenyataannya? Justru sebaliknya. Tanggung jawab menumpuk, tagihan berdatangan, dan waktu luang seolah menjadi kemewahan yang langka. Tak heran jika seringkali kita merindukan masa kecil yang penuh keceriaan dan tanpa beban. Ada banyak hal kecil dari masa lalu yang baru kita sadari betapa berharganya sekarang.
Hilangnya Waktu Bermain Bebas Tanpa Jadwal
Ingatkah dulu bagaimana kita bisa menghabiskan berjam-jam bermain di luar, berlarian di lapangan, atau sekadar bersepeda keliling kompleks tanpa ada jam alarm atau deadline yang membayangi? Dulu, bermain adalah prioritas utama dan dunia terasa begitu luas untuk dijelajahi. Kita tak perlu memikirkan pekerjaan yang menumpuk, email yang belum dibalas, atau janji temu yang padat. Sekarang, jadwal kita dipenuhi rapat, proyek, dan berbagai kewajiban. Waktu luang yang tersisa seringkali justru dihabiskan untuk sekadar beristirahat, atau bahkan mengejar deadline yang tertunda. Spontanitas masa kecil seolah lenyap digantikan oleh perencanaan yang ketat. Kesenangan sederhana seperti bermain layangan atau petak umpet kini terasa seperti kemewahan yang tak terjangkau. Kita merindukan kebebasan untuk sekadar bermain, berkreasi, dan tertawa lepas tanpa ada beban di pundak.
Tidur Siang adalah Sebuah Kenikmatan yang Hilang
Saat kecil, tidur siang adalah rutinitas yang kadang membuat kita kesal. Rasanya rugi sekali jika harus melewatkan waktu bermain hanya untuk tidur. Tapi, coba lihat sekarang. Siapa yang tak menginginkan kesempatan untuk rebahan sejenak di tengah hari yang padat? Rasa kantuk seringkali menyerang di jam-jam produktif, dan kita hanya bisa pasrah menahannya. Dulu, tidur siang adalah paksaan, kini ia menjadi sebuah kemewahan yang diidam-idamkan. Kita bahkan rela menukar beberapa jam scroll media sosial dengan kesempatan untuk memejamkan mata sejenak, memulihkan energi yang terkuras oleh hiruk pikuk kehidupan dewasa. Rasa lelah yang menumpuk seolah tak ada habisnya, membuat kita merindukan istirahat yang berkualitas dan tanpa perlu merasa bersalah.
Bebas dari Kekhawatiran Uang dan Tagihan
Dulu, uang mungkin hanya berarti uang saku untuk membeli jajan atau mainan. Kita tak perlu pusing memikirkan tagihan listrik, cicilan rumah, atau biaya pendidikan. Segalanya ditanggung oleh orang tua. Sekarang? Setiap tanggal muda rasanya seperti momen menegangkan saat gaji masuk, hanya untuk langsung terpotong oleh berbagai kewajiban finansial. Inflasi, harga kebutuhan pokok yang melambung, dan biaya hidup yang terus meningkat membuat kita harus pandai mengatur keuangan. Stres karena uang adalah salah satu beban terbesar yang dihadapi orang dewasa. Kita merindukan masa di mana satu-satunya kekhawatiran finansial adalah apakah uang saku cukup untuk membeli es krim kesukaan atau tidak. Kebebasan dari beban finansial ini adalah salah satu hal yang paling dirindukan dari masa kanak-kanak yang sederhana.
Makanan yang Selalu Tersedia dan Disiapkan Orang Tua
Siapa yang dulu tak pernah rewel soal makanan? Dulu, makanan selalu tersedia di meja, disiapkan dengan cinta oleh orang tua. Kita tinggal duduk, makan, dan tak perlu memikirkan belanja bahan makanan, memasak, atau bahkan mencuci piring setelahnya. Sekarang, rutinitas ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Setelah seharian bekerja, energi yang tersisa seringkali tak cukup untuk berkreasi di dapur. Akhirnya, pilihan jatuh pada makanan instan atau delivery, yang tentu saja menguras dompet. Kita merindukan masa di mana hidangan favorit selalu siap sedia, tanpa perlu repot. Rasa rindu ini semakin kuat ketika kita menyadari betapa besar pengorbanan orang tua dalam menyediakan segala kebutuhan kita, termasuk makanan. Makanan rumah yang lezat dan bergizi adalah salah satu kenangan manis dari masa kecil yang tak tergantikan.