lombokprime.com – Mungkin kakek-nenekmu pernah geleng-geleng kepala melihat caramu menghabiskan uang atau memilih prioritas. Gaya hidup yang dulu dianggap boros oleh generasi lama, kini banyak dipraktikkan dan bahkan menjadi hal yang lumrah di kalangan muda. Pergeseran nilai dan kemajuan teknologi memang mengubah banyak hal, termasuk bagaimana kita memandang pengeluaran dan kebahagiaan. Mari kita telusuri lebih jauh 10 gaya hidup yang dulunya dipandang sebelah mata, tapi sekarang jadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan banyak orang.
Ngopi di Kafe Mahal: Bukan Sekadar Minum, Tapi Pengalaman dan Ruang Produktivitas
Dulu, minum kopi identik dengan seduhan sederhana di rumah atau warung. Tapi coba deh sekarang lihat sekeliling. Hampir setiap sudut kota ada kafe-kafe estetik dengan harga secangkir kopi yang bisa dibilang lumayan. Generasi sebelumnya mungkin akan menganggap ini sebagai pemborosan besar. “Kenapa harus bayar mahal untuk kopi yang bisa dibikin sendiri di rumah?” begitu kira-kira gumam mereka.
Namun, bagi kita, ngopi di kafe bukan cuma tentang kafein. Kafe telah bertransformasi menjadi ruang ketiga—tempat di luar rumah dan kantor—yang nyaman untuk bekerja, bertemu teman, atau sekadar me time. Suasana yang nyaman, internet stabil, dan aroma kopi yang menggoda seringkali jadi pendorong produktivitas. Ini adalah investasi kecil untuk mental yang lebih segar dan inspirasi yang lebih banyak. Plus, siapa yang bisa menolak latte art yang Instagramable? Kita juga mencari pengalaman, bukan hanya produk.
Liburan Spontan ala Backpacker: Mencari Pengalaman, Bukan Hanya Tujuan
Generasi dulu mungkin lebih familiar dengan konsep liburan yang terencana matang, seringkali ke tempat-tempat yang sudah populer dan terstruktur. Liburan adalah kemewahan yang hanya bisa dinikmati sesekali, dengan persiapan yang panjang dan detail. Sementara itu, fenomena backpacker atau liburan spontan ke tempat-tempat yang belum banyak dijamah, dulunya mungkin akan dianggap nekat, tidak efisien, dan boros energi. “Kenapa harus susah-susah ke tempat antah berantah kalau bisa liburan nyaman di hotel berbintang?”
Tapi kini, petualangan menjadi primadona. Liburan spontan ala backpacker, bahkan ke pelosok negeri atau luar negeri dengan budget terbatas, justru dianggap sebagai kekayaan pengalaman. Kita belajar banyak hal baru, bertemu orang-orang dari berbagai latar belakang, dan melatih kemandirian. Memori dari perjalanan yang penuh kejutan dan tantangan seringkali lebih berharga daripada kenyamanan hotel mewah. Ini adalah investasi dalam pengembangan diri dan perluasan wawasan.
Berlangganan Streaming Online: Hiburan Tanpa Batas di Ujung Jari
Ingatkah bagaimana dulu kita harus menunggu jadwal acara TV favorit atau menyewa DVD di rental? Generasi lama mungkin lebih familiar dengan konsep hiburan gratis dari televisi atau membeli kaset/DVD fisik. Gagasan untuk membayar bulanan hanya untuk “menonton film” atau “mendengarkan musik” secara daring, seperti yang kita lakukan dengan layanan streaming online, pasti akan dianggap sebagai pengeluaran yang tidak perlu.
Namun, sekarang kita punya Netflix, Spotify, Disney+, dan segudang platform lainnya. Ini bukan lagi sekadar hiburan, tapi akses tak terbatas ke dunia konten yang luas. Kita bisa menonton apa saja, kapan saja, dan di mana saja. Efisiensi waktu dan kenyamanan adalah nilai utama. Daripada membeli banyak DVD atau album, berlangganan streaming justru lebih hemat dan praktis. Ini adalah cara kita mengonsumsi hiburan di era digital, dan rasanya sulit membayangkan hidup tanpa mereka.






