Doomscrolling: Kecanduan Berita Buruk, Otak Terancam!
data-sourcepos="5:1-5:530">lombokprime.com – Pernahkah kamu tanpa sadar terus menggulir linimasa media sosial atau situs berita, dari satu kabar buruk ke kabar buruk lainnya, hingga larut malam? Jika iya, kemungkinan besar kamu sedang mengalami doomscrolling. Fenomena ini, yang semakin marak di era digital ini, bukan hanya sekadar kebiasaan buruk, tetapi juga dapat memberikan dampak serius bagi kesehatan mental dan fisik kita. Mari kita telaah lebih dalam tentang apa itu doomscrolling, mengapa kita melakukannya, dan bagaimana cara melepaskan diri dari jeratnya.
Apa Sebenarnya Doomscrolling Itu?
Secara sederhana, doomscrolling adalah tindakan terus-menerus mencari dan membaca berita negatif secara daring, terutama melalui media sosial atau situs berita. Istilah ini mulai populer seiring dengan meningkatnya intensitas pemberitaan negatif, terutama selama pandemi COVID-19 dan berbagai krisis global lainnya. Namun, akar perilaku ini mungkin sudah ada jauh sebelum istilahnya muncul.
Mengapa Kita Terjebak dalam Lingkaran Setan Doomscrolling?
Ada beberapa faktor psikologis yang membuat kita rentan terhadap doomscrolling:
1. Naluri untuk Tetap Tahu dan Waspada
Sebagai manusia, kita memiliki naluri bawaan untuk mencari informasi, terutama informasi yang berpotensi mengancam. Di masa lalu, informasi ini penting untuk kelangsungan hidup. Di era digital, berita negatif sering kali memicu respons yang sama dalam otak kita, membuat kita merasa perlu untuk terus memantau situasi, meskipun informasi tersebut tidak secara langsung mempengaruhi kita.
2. Efek Negativity Bias
Otak kita cenderung lebih memperhatikan dan mengingat informasi negatif dibandingkan informasi positif atau netral. Ini dikenal sebagai negativity bias. Berita buruk sering kali lebih menarik perhatian dan terasa lebih mendesak, sehingga kita cenderung lebih fokus padanya.
3. Rasa Kontrol Palsu
Dalam situasi yang terasa tidak pasti atau di luar kendali, seperti pandemi atau krisis global, mencari informasi, bahkan yang negatif, dapat memberikan ilusi rasa kontrol. Kita mungkin berpikir bahwa dengan mengetahui semua detail buruknya, kita akan lebih siap menghadapinya. Padahal, sering kali informasi yang kita dapatkan justru menambah kecemasan.
4. FOMO (Fear of Missing Out) Terhadap Berita Buruk
Di era media sosial, ada tekanan untuk selalu up-to-date dengan perkembangan terkini. Kita mungkin takut ketinggalan informasi penting atau menjadi orang yang tidak tahu apa-apa jika tidak terus memantau berita, bahkan jika berita tersebut negatif.
5. Mekanisme Koping yang Salah
Bagi sebagian orang, doomscrolling bisa menjadi cara untuk menghindari emosi atau masalah lain yang sedang mereka hadapi. Meskipun bersifat sementara, fokus pada berita negatif dapat mengalihkan perhatian dari masalah pribadi.
Dampak Buruk Doomscrolling yang Mungkin Tidak Kamu Sadari
Kebiasaan doomscrolling yang berkelanjutan dapat memberikan dampak negatif yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan kita:
1. Kesehatan Mental yang Terganggu
Ini adalah dampak yang paling jelas dan sering dirasakan. Terus-menerus terpapar berita negatif dapat meningkatkan tingkat stres, kecemasan, dan bahkan depresi. Pikiran kita menjadi dipenuhi dengan gambaran dan informasi yang suram, membuat kita merasa pesimis dan putus asa.
2. Gangguan Tidur
Membaca berita negatif sebelum tidur dapat membuat otak tetap aktif dan sulit rileks. Kecemasan yang dipicu oleh berita buruk juga dapat mengganggu kualitas tidur, menyebabkan insomnia atau tidur yang tidak nyenyak. Kurang tidur pada gilirannya dapat memperburuk kesehatan mental dan fisik.
3. Penurunan Produktivitas
Ketika kita terjebak dalam doomscrolling, waktu kita terbuang percuma untuk terus menggulir dan membaca berita yang sering kali tidak produktif. Ini dapat mengganggu fokus dan konsentrasi kita pada pekerjaan atau tugas-tugas penting lainnya, sehingga menurunkan produktivitas secara keseluruhan.
4. Meningkatnya Rasa Cemas dan Ketidakberdayaan
Paparan berita negatif yang berlebihan dapat membuat kita merasa cemas dan tidak berdaya menghadapi masalah-masalah dunia. Kita mungkin merasa bahwa segala sesuatu berjalan buruk dan tidak ada yang bisa kita lakukan untuk mengubahnya.
5. Dampak Negatif pada Kesehatan Fisik
Stres dan kecemasan kronis akibat doomscrolling dapat memicu berbagai masalah kesehatan fisik, seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, tekanan darah tinggi, dan melemahnya sistem kekebalan tubuh.
6. Distorsi Persepsi Realitas
Terus-menerus terpapar berita negatif dapat membuat kita memiliki pandangan yang lebih pesimistis dan terdistorsi tentang dunia. Kita mungkin mulai percaya bahwa dunia ini lebih berbahaya dan penuh masalah daripada yang sebenarnya.
Bagaimana Cara Melepaskan Diri dari Jerat Doomscrolling?
Meskipun sulit, kebiasaan doomscrolling dapat diatasi dengan beberapa strategi:
1. Sadari dan Akui Kebiasaanmu
Langkah pertama adalah menyadari bahwa kamu memiliki kebiasaan doomscrolling dan mengakui dampaknya yang negatif. Cobalah untuk memantau berapa banyak waktu yang kamu habiskan untuk membaca berita negatif setiap hari.
2. Batasi Waktu dan Frekuensi Mengakses Berita
Tentukan waktu-waktu tertentu dalam sehari untuk membaca berita dan batasi durasinya. Misalnya, kamu bisa memeriksa berita selama 30 menit di pagi hari dan 30 menit di sore hari. Hindari membaca berita sebelum tidur atau saat sedang bekerja.
3. Pilih Sumber Informasi yang Seimbang
Berlanggananlah pada sumber berita yang kredibel dan menyajikan informasi secara seimbang, tidak hanya fokus pada berita negatif. Cari juga sumber berita yang menawarkan perspektif yang berbeda dan solusi untuk masalah-masalah yang ada.
4. Manfaatkan Fitur Batas Waktu Aplikasi
Banyak aplikasi media sosial dan berita memiliki fitur yang memungkinkan kamu untuk mengatur batas waktu penggunaan. Manfaatkan fitur ini untuk membantu kamu mengurangi waktu yang dihabiskan untuk scrolling.
5. Alihkan Perhatian dengan Aktivitas Lain
Ketika kamu merasa dorongan untuk doomscrolling, cobalah untuk mengalihkan perhatianmu dengan melakukan aktivitas lain yang lebih positif dan bermanfaat. Misalnya, membaca buku, berolahraga, mendengarkan musik, atau menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat.
6. Ciptakan Rutinitas Pagi dan Malam yang Sehat
Hindari memeriksa ponsel atau membaca berita negatif segera setelah bangun tidur atau sebelum tidur. Ciptakan rutinitas yang menenangkan, seperti meditasi, membaca buku fisik, atau melakukan peregangan.
7. Aktifkan Notifikasi yang Relevan Saja
Matikan notifikasi yang tidak penting dari aplikasi berita atau media sosial. Aktifkan hanya notifikasi yang benar-benar penting agar kamu tidak terus-menerus tergoda untuk memeriksa ponselmu.
8. Cari Dukungan dari Orang Lain
Bicaralah dengan teman, keluarga, atau terapis jika kamu merasa kesulitan untuk mengatasi kebiasaan doomscrolling sendiri. Dukungan dari orang lain dapat sangat membantu dalam proses pemulihan.
9. Ingatlah Bahwa Tidak Semua Berita Membutuhkan Respons Instan
Sering kali, kita merasa perlu untuk terus memantau berita karena takut ketinggalan informasi penting yang membutuhkan respons segera. Ingatlah bahwa sebagian besar berita tidak memerlukan respons instan dari kita.
10. Fokus pada Hal-Hal Positif dan Kontrol Diri
Cobalah untuk lebih fokus pada hal-hal positif dalam hidupmu dan hal-hal yang berada dalam kendalimu. Alih-alih terus-menerus memikirkan berita buruk yang tidak bisa kamu ubah, fokuslah pada tindakan-tindakan kecil yang bisa kamu lakukan untuk membuat hidupmu dan orang-orang di sekitarmu menjadi lebih baik.
Alternatif Sehat untuk Mengonsumsi Informasi
Daripada terus-menerus doomscrolling, ada cara yang lebih sehat dan produktif untuk mengonsumsi informasi:
- Membaca artikel atau buku yang mendalam: Ini memungkinkan kamu untuk memahami suatu topik secara lebih komprehensif daripada hanya membaca headline atau tweet.
- Mendengarkan podcast atau menonton video dokumenter: Ini bisa menjadi cara yang menarik dan informatif untuk belajar tentang berbagai hal.
- Berdiskusi dengan orang lain: Berbagi informasi dan perspektif dengan orang lain dapat membantu kamu memahami suatu isu dari berbagai sudut pandang.
- Melakukan tindakan nyata: Alih-alih hanya membaca tentang masalah-masalah dunia, pertimbangkan untuk terlibat dalam tindakan nyata untuk membuat perubahan positif, sekecil apapun itu.
Kendalikan Layarmu, Kendalikan Pikiranmu
Doomscrolling adalah jebakan digital yang dapat menguras energi mental dan emosional kita. Di era informasi yang serba cepat ini, penting untuk kita memiliki kesadaran dan strategi untuk mengelola konsumsi berita kita secara sehat. Dengan mengenali pemicunya, memahami dampaknya, dan menerapkan langkah-langkah untuk mengatasinya, kita dapat melepaskan diri dari pusaran layar gelap dan kembali fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup kita. Ingatlah, kesehatan mental dan fisikmu adalah prioritas utama. Kendalikan layarmu, kendalikan pikiranmu, dan pilihlah informasi yang membangun daripada merusak.