Sosial  

Gen X: Generasi Paling Tangguh yang Tak Pernah Dibicarakan

Gen X: Generasi Paling Tangguh yang Tak Pernah Dibicarakan
Gen X: Generasi Paling Tangguh yang Tak Pernah Dibicarakan (www.freepik.com)

lombokprime.com – Kita sering mendengar tentang Baby Boomers dengan segala idealismenya, atau Millennial dan Gen Z dengan segala inovasi digitalnya. Namun, di antara dua kutub yang menonjol itu, ada Generasi X (Gen X), mereka yang lahir antara tahun 1965 hingga 1980. Mereka adalah saksi hidup sekaligus pelaku utama transisi besar dari era analog ke digital. Bayangkan, mereka tumbuh tanpa internet di masa kecil, tetapi harus beradaptasi dengan teknologi digital di usia dewasa—sebuah lompatan adaptasi yang luar biasa dan seringkali tidak diakui.

Mengapa Gen X kerap luput dari perhatian publik? Salah satu alasannya adalah mereka tidak sevokal Baby Boomers yang dominan dalam politik dan ekonomi, maupun Millennial serta Gen Z yang lebih lantang di media sosial. Mereka adalah generasi mandiri yang terbiasa bekerja keras dan menyelesaikan masalah sendiri, tanpa perlu banyak “drama” atau pengakuan. Gaya hidup ini, meskipun produktif, justru membuat mereka kurang tereskpos. Mereka cenderung fokus pada pekerjaan, keluarga, dan hobi mereka, bukan pada pencarian validasi publik.

Kurangnya Representasi dalam Budaya Pop dan Media: Dimanakah Jejak Gen X?

Ketika kita berbicara tentang identitas budaya, Baby Boomers identik dengan revolusi musik rock, Woodstock, dan gerakan protes. Millennial dan Gen Z mendominasi TikTok, influencer culture, serta platform media sosial lainnya, menciptakan tren-tren baru yang viral. Lalu, bagaimana dengan Gen X? Mereka seolah tidak memiliki identitas budaya yang kuat yang secara masif direpresentasikan.

Tentu saja, ada film dan serial televisi yang menggambarkan kehidupan Gen X, seperti Reality Bites atau Friends. Namun, karya-karya ini kini lebih sering dilihat sebagai artefak nostalgia daripada representasi generasi yang masih relevan dan dinamis. Musik grunge, alternative rock, dan hip-hop di awal perkembangannya adalah genre yang lekat dengan Gen X, namun seringkali popularitasnya tertutupi oleh dominasi genre lain yang lebih “mainstream” di era-era berikutnya. Identitas budaya Gen X lebih bersifat underground dan tidak terlalu mainstream seperti generasi lainnya, membuat mereka kurang terlihat di permukaan.

Mungkin ini juga karena Gen X adalah generasi yang lebih individualistik. Mereka tidak terlalu mengikuti tren atau dogma massa, melainkan cenderung menciptakan jalur mereka sendiri. Hal ini membuat mereka sulit untuk “ditempatkan” dalam satu kategori budaya yang seragam, berbeda dengan Baby Boomers yang punya gerakan sosial masif atau Millennial/Gen Z yang punya tren digital seragam.

Peran dalam Ekonomi dan Politik yang Kurang Dikenali: Para Pembangun di Balik Layar

Di dunia ekonomi dan politik, Gen X adalah para pekerja keras di balik layar. Banyak tokoh yang membangun startup di awal era internet adalah Gen X. Sebut saja Elon Musk (lahir 1971), Sergey Brin (lahir 1973), dan Jack Dorsey (lahir 1976)—mereka semua adalah contoh nyata Gen X yang memiliki visi dan keberanian untuk menciptakan perusahaan-perusahaan raksasa yang mengubah dunia.

Namun, nama-nama mereka seringkali kalah tenar dibandingkan Millennial seperti Mark Zuckerberg (lahir 1984) atau bahkan Gen Z seperti Billie Eilish (lahir 2001) yang sangat dominan di media sosial. Di ranah politik, Gen X juga belum mendominasi seperti Baby Boomers yang banyak menduduki kursi pemerintahan dan parlemen selama beberapa dekade. Mereka ada di sana, bekerja keras, memimpin banyak perusahaan, dan mengambil keputusan penting, tetapi seringkali tanpa sorotan media yang sama.

Ini bisa jadi karena Gen X lebih suka fokus pada substansi daripada citra. Mereka adalah pemecah masalah yang pragmatis, tidak terlalu peduli dengan popularitas atau pengakuan, selama pekerjaan mereka bisa memberikan dampak nyata. Kontribusi mereka mungkin tidak selalu terlihat glamor, tetapi sangat fundamental. Mereka membangun fondasi yang memungkinkan generasi berikutnya untuk berkembang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *