Kediri, Lombok Barat – Senin (10/6) sore, Dusun Nyiur Gading dan Dusun Penandah di Desa Montong Are, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, menjadi saksi kemeriahan tradisi Nyongkolan yang dikawal ketat oleh Polsek Kediri.
Nyongkolan, sebuah tradisi arak-arakan meriah yang mengiringi pengantin baru ke rumah mempelai pria, menjadi momen penting dalam budaya masyarakat Lombok. Namun, tradisi ini juga berpotensi menimbulkan kemacetan dan gangguan keamanan. Oleh karena itu, Polsek Kediri, yang dipimpin oleh Kapolsek AKP Jahyadi Sibawaih, S.H., mengambil langkah proaktif dalam menjaga keamanan dan kelancaran acara tersebut.
Tim pengamanan yang terdiri dari KSPKT III Polsek Kediri AIPDA I NGH SUDARSANA, Banit Provos Polsek Kediri AIPDA IDA WAYAN JUNIARTHA, Banit Lantas Polsek Kediri BRIPKA KOMANG FEBRI, serta personel piket siaga 3 Polsek Kediri dan Kediri 01, diterjunkan untuk melakukan pengamanan terbuka dan tertutup di sepanjang rute Nyongkolan, yaitu Jalan TGH Ibrahim Kholidy.
“Kami berupaya maksimal untuk menjaga keamanan dan kelancaran tradisi Nyongkolan ini. Selain pengamanan di lapangan, kami juga berkoordinasi dengan pihak desa dan tokoh masyarakat untuk memastikan acara berjalan lancar tanpa gangguan,” ujar AKP Jahyadi Sibawaih.
Nyongkolan kali ini diikuti oleh sekitar 150 orang dengan iringan musik Gendang Beleq yang meriah. Rombongan dimulai dari SPBU Dusun Nyiur Gading dan berakhir di Dusun Penandah. Berkat pengamanan yang baik, acara berlangsung lancar tanpa adanya gangguan keamanan maupun kemacetan lalu lintas yang berarti.
Kasi Humas Polres Lombok Barat, Polda NTB, AKP I Gede Gumiarsana, menambahkan, “Kehadiran polisi dalam acara-acara adat seperti Nyongkolan ini bukan hanya tentang pengamanan, tetapi juga tentang menjalin silaturahmi dan sinergi dengan masyarakat. Kami berharap kehadiran kami dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh warga.”
Keberhasilan pengamanan Nyongkolan ini menjadi bukti nyata komitmen Polsek Kediri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta melestarikan tradisi budaya yang ada. Diharapkan, sinergi antara polisi dan masyarakat akan terus terjalin untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan harmonis di wilayah Lombok Barat.
